
Absen 3 Tahun Lebaran Betawi Kembali Digelar di Monas
Setelah absen selama 3 tahun karena wabah covid 19, acara Lebaran Betawi kembali digelar di Monumen Nasional, Jakarta Pusat, hari Sabtu (20/5) dan Minggu (21/5)
Dengan Mengangkat tema “Betawi Kompak, Jakarta Sukses, Indonesia Maju”, Lebaran Betawi kali ini menjadi ajang silaturahmi warga Betawi sekaligus menikmati kesenian khas Betawi yang sudah semakin langka.
Sejumlah kesenian ditampilkan pada gelaran kali ini , antara lain tanjidor, gambang kromong, keroncong Betawi, gambus dan ondel-ondel.
Turut memeriahkan acara ini para seniman Betawi, seperti Hj. Tonah, Pemeran sinetron si Doel Munaroh, dan bintang sinetron Burhanudin alias Bolon.

Dalam Pembukaan yang dilakukan pada hari Minggu (21/5), Pj. Gubernur DKI Jakarta , Heru Budi mengatakan Lebaran Betawi merupakan momen perayaan dan memperkuat budaya Betawi.
Selain itu, momen tersebut menjadi wadah silaturahmi dan kekompakkan karena menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Betawi yang harmonis di Kota Jakarta.
“Saya minta warga Betawi harus tetap bersilaturrahmi meskipun Jakarta nantinya tidak menjadi Ibu Kota lagi” ujarnya.
Heru Budi juga menyaampaikan apresiasi kepada seluruh panitia penyelenggara, tokoh agama, tokoh masyarakat, pelaku seni budaya dan masyarakat yang telah berpartisipasi dalam acara ini.
Sementara itu, Ketua Panitia Lebaran Betawi, H Beky Mardani, mengatakan lebaran Betawi ini tidak hanya untuk orang Betawi. Ia menyebut acara ini untuk seluruh warga Jakarta sebagai ajang silaturahmi.
“Di Lebaran Betawi inilah, bukan hanya orang Betawi, tapi sesama warga Jakarta dapat bertemu dan saling berinteraksi, termasuk dengan elemen-elemen pemda DKI,” jelas Beky Mardani.
Disisi lain, mengutip dari Rmol Jakarta, Imam Besar Forum Betawi Rempug (FBR), KH Luthfi Hakim menyesalkan perilaku-perilaku oknum Pemprov DKI hanya karena ambisi pribadi akhirnya menjadikan perayaan Lebaran Betawi tidak berdaulat.
“Lebaran Betawi itu tradisi keadatan kami kaum Betawi, dan pemerintah berkewajiban untuk menjaga dan melestarikan, bukan sebaliknya,” kata Kiai Luthfi
Padahal, lanjut Kiai Luthfi, gelaran Lebaran Betawi merupalan amanah Perda No 4 Tahun 2015 tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi.