
Read Time:1 Minute, 34 Second
Jakarta – Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Polres Tangerang Kota menangkap pelaku penembakan seorang paranormal berinisial A di depan rumahnya di Kelurahan Cipete, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Banten, Sabtu (18/9/2021) lalu.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, polisi sudah menangkap 3 dari 4 pelaku.
Inisiator (M), Eksekutor (K) dan Joki (S).
K dan S dibayar dengan sejumlah uang dan handphone, yang bernilai 60 juta.
Sementara 1 pelaku Y yang merupakan penghubung antara M dengan K melarikan diri.
“Kita sudah menangkap 3 pelaku. 1 pelaku DPO. Kita beri waktu 3×24 jam untuk menyerhkan diri. Kita sudah tahu identitasnya, lokasinya,” kata Yusri.
Yusri menambahkan, pelaku M menyuruh K menembak mati A karena memiliki dendam. A diketahui pernah menyetubuhi istrinya M saat berobat di rumah A dan di sebuah hotel di wilayah kota Tangerang, Banten.
“Hasil pemeriksaan, motifnya dendam pribadi terhadap korban. Kejadian tahun 2010, istri berobat kepada korban (A). Masang susuk, tetapi yang terjadi korban menyetubuhinya,” tambah Yusri.
Pelaku mengetahui istrinya berselingkuh 2 tahun kemudian, setelah membaca percakapan sms antara istrinya dengan korban.
“Pelaku tahunya ada sms bocor sekitar 2 tahun yang lalu. Saat itu istrinya ditanya ngga ngaku. Setelah diajak pergi haji, baru ngaku. Kejadian di rumah korban, berikutnya di salah satu hotel di Tangerang,” ujar Yusri.
Selain itu, pelaku mengaku kepada polisi bahwa 5 tahun yang lalu sekitar tahun 2016 kakak kandung istri pelaku juga berobat ke korban, namun meninggal. Hal ini yang membuat pelaku teringat kembali kejadian perselingkuhan dengan istrinya dan termotivaai untuk menembak korban.
Dalam kesempatan, Yusri menegaskan bahwa korban bukanlah ustadz, seperti yang dikatakan orang sekitar. Namun berprofesi sebagai seorang Paranormal selama 20 tahun.
“Korban bukan ustadz, tapi paranormal. Ini dilihat dari buku tamu, dia sering obatin orang. Korban bekerja 20 tahun sebagai paranormal. Dia dipanggil ustadz karena pernah menjadi ketua majelis taklim. Tapi dia ngga pernah mengajarkan agama,” ucap Yusri.
Buka reporter-channel.com